Begitu banyak jenis jajanan yang terdapat di pasar maupun yang dijual di pinggir-pinggir jalan. Jajanan-jajanan tersebut biasa dibungkus dengan berbagai jenis bungkus makanan. Ada yang masih menggunakan bungkus makanan tradisional seperti dari daun pisang, dan ada pula yang menggunakan bungkus makanan yang lebih modern yaitu menggunakan kertas minyak, plastik, dan masih banyak lagi.
Kemasan Masa Kini
Masyarakat saat ini sudah banyak kehilangan pengetahuan tentang hasil teknologi tradisional milik masyarakat kita. Di pasaran, saat ini banyak makanan-makanan yang berkemasan bikinan luar negeri. Jika kita memperhatikan secara lebih teliti, ternyata bungkus makanan tradisional pun memiliki daya tarik tersendiri. Masyarakat tradisional selalu berusaha mencari pembaruan bentuk dan cara membungkus makanan, khususnya makanan basah. Terbukti, bila kita memeriksa satu jenis makanan yang biasa kita sebut ketupat, tipat, atau juga kupat, kita akan menemukan beberapa cara menganyam kulit ketupat tersebut. Di antaranya, ada ketupat yang bentuk dasarnya betul-betul seperti bidang belah ketupat yang sudah kita kenal. Ada
Kemasan Masa Lalu
Sebagian kekayaan tinggalan masa lalu masih tersisa. Berbagai jenis makanan dengan bungkus tradisional masih akan tetap kita temukan di pasar tradisional, meskipun makanan yang berasal dari luar yang berkemasan lebih menarik membanjiri pasar. Ada pula usaha sementara orang yang mencoba memasukkannya ke dalam pasar swalayan. Dan, makanan ini tetap punya penikmat dan pelanggan khusus. Makanan yang berbungkus daun pisang berbagai jenis nama dan model bungkusnya. Misalnya sumping (isi pisang), bugis, lemper, lepet, timus, tipat daun, dan tape ketan. Yang berbungkus daun kelapa bisa disebut contohnya bantal, belayag, tipat, celorot, dan satuh. Lukis, paning, topot, dan papah keladi, penganan berbungkus daun bambu. Dodol, iwel, dan sebagian wajik,berbungkus daun nangka, kulit jagung, kelokop bambu, maupun kertas.
0 komentar:
Posting Komentar